febi@uinkhas.ac.id 08123456789

Pengabdian Masyarakat di Masjid India Kuala Lumpur: Diskusi Pengelolaan Zakat yang Ketat dan Transparan

Home >Berita >Pengabdian Masyarakat di Masjid India Kuala Lumpur: Diskusi Pengelolaan Zakat yang Ketat dan Transparan
Diposting : Senin, 21 Oct 2024, 12:19:33 | Dilihat : 106 kali
Pengabdian Masyarakat di Masjid India Kuala Lumpur: Diskusi Pengelolaan Zakat yang Ketat dan Transparan


20 Oktober 2024, Kuala Lumpur – Di sore hari yang hangat, rombongan dari Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Indonesia, yang terdiri dari dua dosen, yaitu Dr. M.F. Hidayatullah, M.S.I., dan Dr. Minan Jauhari, serta beberapa mahasiswa, mengunjungi Masjid India Kuala Lumpur. Masjid bersejarah ini dibangun pada tahun 1863 di atas tanah hadiah dari Sultan dan didirikan secara swadaya oleh komunitas Muslim India di Kuala Lumpur. Dengan kapasitas 3.000 jemaah, masjid ini menjadi pusat spiritual bagi umat Muslim di kawasan tersebut. Meski komunitas India di sekitar masjid mencapai 500.000 orang, hanya sebagian kecil yang beragama Islam.

Setiap hari Jumat, masjid ini dipenuhi jemaah yang bahkan meluber hingga ke jalanan di sekitarnya. Dalam kunjungan pengabdian masyarakat kali ini, tim dari Indonesia berkesempatan berdiskusi dengan Ustadz Mohd. Zakariya, salah satu pengurus takmir masjid yang sudah beberapa kali mengunjungi Indonesia.

Diskusi tersebut berfokus pada sistem pengelolaan zakat di Malaysia yang dikenal sangat ketat. Ustadz Zakariya menjelaskan bahwa pengumpulan zakat, baik zakat fitrah maupun zakat maal, diatur oleh pemerintah. Hanya organisasi yang diakui secara resmi yang diizinkan mengumpulkan zakat, dan dana yang terkumpul harus diserahkan kepada lembaga zakat pemerintah untuk didistribusikan. Hal ini dilakukan demi memastikan pengelolaan zakat yang profesional, adil, dan transparan.

Selain Ustadz Mohd. Zakariya, diskusi ini juga dihadiri oleh Ustadz Mohd. Reejal dari pihak Masjid India Kuala Lumpur. Dari pihak UIN KHAS, hadir Ketua Jurusan Ekonomi Islam, Babun Najikh, dan Rizki, yang mendampingi jalannya diskusi. Pertukaran pengalaman mengenai pengelolaan zakat di Indonesia dan Malaysia berlangsung produktif, memberikan wawasan baru bagi kedua belah pihak.

Kunjungan ini diharapkan mampu memperkuat hubungan antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang pengelolaan zakat, serta menjadi inspirasi bagi pengelolaan zakat yang lebih profesional di berbagai negara Muslim.

By. Fz

;