WORKSHOP KEUANGAN DAN KEWIRAUSAHAAN
“Menjadi Amil dan Pengusaha Yang Cerdas, Progresif Dan Inovatif” demikian tema kegiatan workshop yang diadakan oleh HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) Manajemen Zakat dan Wakaf IAIN Jember pada Kamis siang, 9 Mei 2019 di AULA fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Jember. Kegiatan ini dihadiri Dekan FEBI, Bapak Dr. Khamdan Rifai, SE., M. Si, Kepala Laboratorium, bapak Toton Fanshurna, M.EI, Ketua Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf, bapak M.F. Hidayatullah, M.S.I. Narasumber yang menyampaikan materi dari BAZNAS Jember, (bapak KH. Lutfi Ahmad, Komisioner BAZNAS Jember) dan Bapak KH. Fuad serta praktisi kewirausahaan, Bapak Bambang Irawan (pemilik Kafe Mampiro, sekaligus alumni IAIN Jember). Workshop ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf dan undangan dari luar prodi.
Dalam pembukaan kegiatan ketua Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf, bapak M.F. Hidayatullah, M.S.I mengapresiasi kegiatan HMPS Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf, yang meskipun dalam kondisi puasa Ramadhan tetap semangat menjalankan program kerja, ikhtiar untuk selalu meningkatkan kualitas mahasiswa, dan berharap agar kegiatan ini tidak hanya seremonial, tidak berhenti hanya workshop, namun akan ada kegiatan tindak lanjut. “Kegiatan-kegiatan pelatihan dan wokshop sering kita lakukan, namun tidak banyak memberikan dampak nyata bagi mahasiswa. Untuk itu, kami berharap, setiap kegiatan diikuti kegiatan tindak lanjut. Ada produk. Misalnya, adanya kegiatan pendampingan bagi pengusaha start up. Meskipun masih dalam skala kecil,” demikian disampaikan oleh Bapak M.F. Hidayatullah.
Sebelum membuka kegiatan workshop ini, Dekan FEBI, Bapak DR. Khamdan Rifai berpesan, “Kewirausahaan adalah mental. Mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha mesti memiliki mental yang kuat, professional dan juga jujur.” Bapak Khamdan menambahkan, “Tanpa mental yang kuat, professional dan kejujuran, kita sulit menjadi pengusaha yang handal dan sukses.”
Sebagai pemateri, bapak KH. Lutfi Ahmad, setelah memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk segera memulai kerja-kerja social, namun tetap memperhatikan akhlak, “Meskipun kita memberi zakat kepada mustahiq (yang berhak menerima zakat), kita sebaiknya mendatangi mereka. Agar kita tahu betul bagaimana keadaan sesungguhnya para mustahiq.”
Selanjutnya, Bapak KH Lutfi menyampaikan beberapa pesan bagi peserta workshop: pertama, Jangan takut memulai usaha, dan jangan menunggu kondisi sempurna, menunggu memiliki modal, menunggu memiliki pengalaman dan lain-lain. Itu semua akan menghambat dan menunda untuk berwirausaha. Kedua, Zakat sebenarnya dapat menjadi kekuatan ekonomi yang sangat besar yang dapat banyak membantu menyelesaikan permaslaaan ekonomi dan social keagamaan ummat. “saya punya pengalaman sulit mengajak orang shalat, namun ketika mereka saya beri pekerjaan, mengajak mereka shalat menjadi mudah.” Pesan ketiga, bahwa Allah memiliki jalan Lahir dan jalan Bathin. Kesuksesan usaha dapat ditempuh lewat kedua jalan ini. “Disamping kita berfikir, membuat rencana, kita juga jangan melupakan cara-cara bathin, seperti membantu orang lain, berdoa.” Demikian KH. Lutfi. Sebagai umat Islam kita mestinya memanfaatkan kedua jalan ini, sehingga keberhasilan dan kesuksesan dapat kita raih.
Kegiatan workshop diakhiri dengan buka bersama, pengurus HMPS Mazawa dengan semua peserta. Semoga kegiatan ini dapat memunculkan bibit-bibit pengusaha yang suskses, yang mereka mau berzakat dan dapat mengelola keuangan zakat dengan akuntabel dan transparan. (mfh)