Rektor UIN KHAS Jember Tekankan Empat Pilar Kehidupan Harmonis dalam Maulid Nabi
Jember, 3 September 2025 – Suasana haru dan penuh kekhusyukan menyelimuti peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. di Universitas Islam Negeri KHAS Jember. Ribuan jamaah dari civitas akademika, mahasiswa, dosen, hingga tokoh masyarakat hadir dalam acara yang berlangsung khidmat di auditorium utama kampus.
Dalam sambutannya, Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Hepni, S.Ag., M.M, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya meneladani Rasulullah Saw. untuk membangun kehidupan yang harmonis. Beliau menegaskan bahwa ada empat pilar utama yang harus menjadi pedoman hidup, baik di kampus maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Pertama, afsus salam.
Menurut Prof. Hepni, menebarkan salam adalah tiang perdamaian. Salam bukan hanya sekadar ucapan, tetapi sebuah komitmen untuk menghadirkan rasa aman, menghapus sekat perbedaan, dan memperkuat persaudaraan.
Kedua, ikramut tho‘am.
Beliau menjelaskan bahwa memberi santunan sosial tidak boleh berhenti pada aspek karitatif semata. “Memberi harus produktif, layaknya seorang bapak asuh yang tidak hanya membantu, tetapi juga membimbing dan memberdayakan,” ujarnya.
Ketiga, wasilul arham.
Silaturrahim, menurut Rektor, adalah jembatan kasih sayang yang memperkokoh hubungan. Lebih mulia lagi jika diwujudkan dengan membalas kejahatan dengan kebaikan. “Inilah akhlak agung Nabi Muhammad Saw., menjadikan kebencian berubah menjadi persaudaraan,” ungkapnya.
Keempat, wa shallu bil-layl.
Prof. Hepni menekankan pentingnya shalat malam sebagai kekuatan spiritual yang melahirkan kejernihan hati, keteguhan jiwa, dan ketajaman pikiran. Dari ibadah malam inilah, katanya, lahir energi moral untuk menghadapi tantangan zaman.
Di akhir sambutannya, Rektor menegaskan bahwa keempat pilar ini bukan sekadar ajaran ritual, melainkan pedoman sosial, etika, dan spiritual yang relevan dengan tantangan modern. “Jika kita mengamalkan nilai-nilai ini, insyaAllah kita mampu mewujudkan kehidupan damai, harmonis, dan penuh keberkahan, baik di kampus, masyarakat, maupun di negeri kita tercinta,” pungkasnya.
Acara Maulid Nabi diakhiri dengan lantunan shalawat yang menggema memenuhi ruangan, menambah suasana religius dan memperkuat semangat cinta kepada Nabi Muhammad Saw.




