FAKULTAS GERAK CEPAT ATASI KENDALA KELULUSAN MAHASISWA ANGKATAN 2020
JEMBER - Senin, 8 Desember 2025.
Sebuah pertemuan penting yang digelar di lingkungan fakultas pada Senin, 8 Desember 2025, menyita perhatian publik kampus. Dari total sekitar 75 mahasiswa angkatan 2020 yang belum lulus, hanya 30 mahasiswa dari empat program studi yang hadir secara langsung untuk menyampaikan kendala mereka. Meski jumlah kehadiran tidak penuh, diskusi berlangsung intens, terbuka, dan penuh harapan baru bagi masa depan akademik mereka. Fakta di lapangan mengungkapkan bahwa mayoritas mahasiswa belum dapat menyelesaikan studi bukan karena kurangnya kemampuan, tetapi karena tiga kendala utama yang selama ini membayang: belum mengikuti ujian komprehensif, kesulitan keuangan, dan belum menuntaskan hafalan surat pendek sebagai salah satu syarat kelulusan. Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa juga mengaku kesulitan membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan karena tuntutan ekonomi keluarga. Di tengah situasi penuh tantangan itu, fakultas—melalui jajaran dekanat dan para kaprodi—bergerak cepat. Mereka tidak hanya mendengarkan keluhan mahasiswa, tetapi juga langsung menawarkan serangkaian solusi konkret, mulai dari mekanisme percepatan kompre, skema keringanan biaya, hingga program pembinaan intensif hafalan surat pendek. Bagi mahasiswa yang bekerja, fakultas juga membuka opsi penjadwalan fleksibel agar mereka tetap dapat melanjutkan studi tanpa harus mengorbankan pekerjaan. “Kami tidak ingin satu pun mahasiswa angkatan 2020 tertinggal.
Semua berhak mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan studinya dengan baik,” tegas pihak fakultas dalam pernyataan resminya. Pertemuan ini menjadi bukti bahwa kampus tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang kepedulian—di mana setiap masalah mahasiswa ditangani dengan empati, strategi, dan langkah nyata. Dengan berbagai solusi yang telah disiapkan fakultas, harapan pun kembali tumbuh. Mahasiswa angkatan 2020 kini memiliki jalur yang lebih jelas untuk segera menyelesaikan studi dan menapaki masa depan mereka. Publik kampus menanti babak baru dari perjuangan mereka—dan hari ini, secercah cahaya itu akhirnya mulai terlihat.




